Bisnis

Akurat, Begini Rumus Cara Menghitung Laba yang Mudah dan Benar

Admin BFI
28 October 2022
65243
Akurat, Begini Rumus Cara Menghitung Laba yang Mudah dan Benar

Dalam urusan berbisnis, cara menghitung laba adalah hal penting yang wajib diketahui.

Sebab, tanpa dilakukannya perhitungan ini, akan sulit bagi kita untuk mengetahui apakah suatu bisnis berjalan dengan baik atau justru berpotensi mengalami kerugian yang mungkin saja bisa berdampak terjadinya gulung tikar.

Selain digunakan untuk menganalisis aktivitas bisnis yang tengah berjalan, laba juga menjadi tujuan utama terciptanya bisnis tersebut.

Nah, kira-kira bagaimana cara menghitung laba yang mudah dan efektif? Mari kita bahas lebih lanjut di artikel yang satu ini.

 

Pengertian Laba Kotor

Laba atau keuntungan dalam bisnis terbagi menjadi dua. Pertama yakni laba kotor dan yang kedua yaitu laba bersih. Sebelum kita masuk ke cara menghitung laba, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu laba kotor dan laba bersih.

Laba kotor atau yang disebut dengan gross profit adalah perolehan keuntungan sebelum dikurangi biaya operasional, pajak, upah pegawai, dan lain-lain.

Laba kotor tidak bisa dikatakan sebagai keuntungan murni. Sebab, di dalamnya masih terdapat biaya produksi, biaya jasa, biaya pemasaran, dan biaya lainnya yang perlu dikurangi sebelum akhirnya dapat dikatakan sebagai laba bersih.

Pengertian Laba Bersih

Laba bersih atau net income adalah keuntungan yang didapat perusahaan dan sudah dikurangi biaya pengeluaran lainnya. 

Adapun biaya pengeluaran tersebut mencakup:

1. Biaya pengeluaran tersebut mencakup:

2. Biaya Operasional

3. Penjualan, Administrasi, Beban Umum

4. Pajak Penghasilan

5. Bunga Pinjaman

6. Biaya Penyusutan, Misalnya Penyusutan Peralatan

Selain keuntungan yang didapat dari adanya pengurangan biaya pengeluaran, cara menghitung laba bersih juga bisa didapat dari adanya pendapatan tambahan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan menginvestasikan sebagian dananya untuk investasi jangka pendek. Pendapatan yang didapat dari investasi tersebut termasuk ke dalam laba bersih. Selain hasil investasi, penjualan aset juga bisa dianggap sebagai pendapatan.

Fungsi Dari Perhitungan Laba

Laba memiliki fungsi yang cukup krusial, yakni mengindikasikan keuntungan yang diperoleh perusahaan saat akhir periode atau di penghujung hari.

Tidak hanya itu, adanya cara menghitung laba juga bisa memperlihatkan jika suatu bisnis atau usaha mengalami perkembangan yang baik dari waktu ke waktu atau justru mengalami penurunan. 

Nah, berangkat dari sini nantinya perusahaan bisa menentukan rencana kedepannya agar kegiatan bisnis yang ada dapat terus berjalan dan menghasilkan keuntungan yang signifikan. 

Jika diuraikan satu persatu, fungsi dari laba yaitu:

1. Sebagai Indikator Stabilitas Keuangan

2. Sebagai Indikator Perolehan Keuntungan Selama Satu Periode

3. Sebagai Bahan Pertimbangan dan Evaluasi Untuk Mengambil Strategi Bisnis Kedepannya

4. Sebagai Penentu Suatu Perusahaan Sepadan Dengan Risiko Investasi yang Ada, Indikator Ini Biasanya Dijadikan Pertimbangan Utama Bagi Investor

5. Sebagai Penentu Layak Atau Tidaknya Suatu Perusahaan Memperoleh Pinjaman Usaha dari Kreditur atau Perusahaan Pembiayaan

6. Membantu Pemilik Bisnis Untuk Melihat Kelemahan dan Kelebihan dari Usaha yang Berjalan

 

Baca Juga: Strategi Pemasaran Produk : Alasan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

 

Faktor yang Mempengaruhi Laba

Ada berbagai faktor atau variabel yang mempengaruhi cara menghitung laba baik itu laba kotor maupun laba bersih.

Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

Beberapa faktor yang membawa pengaruh terhadap laba bersih diantaranya yaitu:

  • Kuantitas atau jumlah produk yang diproduksi dan dijual

  • Biaya penyusutan peralatan dan utilitas ruangan yang dipakai untuk memproduksi suatu produk

  • Biaya variabel, yakni sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli produk yang nantinya akan dijual

  • Biaya tetap yang terdiri dari upah pegawai, pajak, dan lainnya

  • Biaya sewa, biaya pemasaran, sampai dengan tunjangan pegawai

Faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor

Cara menghitung laba kotor dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup jumlah produk, harga jual produk, harga pokok penjualan (HPP).

  • Jumlah Produk atau Jasa

Semakin banyak produk atau jasa yang terjual, maka akan semakin banyak juga laba yang bisa didapatkan.

  • Harga Jual Produk

Semakin tinggi harga jual suatu produk dan jasa, maka akan semakin tinggi juga perolehan laba kotornya.

  • Harga Pokok Penjualan (HPP)

Apabila besaran HPP setara atau sama dengan harga jual produk, maka laba yang diperoleh akan semakin besar.

 

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dengan Modal Usaha Kecil

 

Cara Menghitung Laba Bersih dan Laba Kotor

Laba bersih dan laba kotor bisa dihitung dengan mudah selama data yang dibutuhkan sudah terkumpul semuanya.

Agar memudahkan Anda dalam menghitungnya, berikut cara menghitung laba yang perlu Anda ketahui.

Cara Menghitung Laba

Image Source: Pexels/Tima Miroshnichenko

Cara Mudah Menghitung Laba Kotor

Menghitung laba kotor dapat dilakukan menggunakan rumus laba kotor dimana pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP).

Laba Kotor = Pendapatan - HPP

Sebagai catatan, pendapatan merupakan hasil dari penjualan produk. Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Contoh Perhitungan Laba Kotor

Untuk memudahkan Anda dalam memahami perhitungan cara menghitung laba, simak contoh cerita berikut ini.

 

Sebuah perusahaan makanan ringan memiliki rincian laba rugi seperti di bawah ini.

Penjualan Bersih: Rp100 Juta

Harga Pokok Penjualan: Rp40 Juta

Biaya Pemasaran: Rp10 Juta

Biaya Administrasi: Rp10 Juta

Pajak: Rp5 Juta

Dari data dan informasi yang ada, maka perhitungan laba kotornya sebagai berikut.

Laba Kotor = Pendapatan - HPP

Laba Kotor = Rp100 Juta - Rp 40 Juta = Rp60 Juta

Cara Mudah Menghitung Laba Bersih

Cara menghitung laba bersih tidaklah sulit. Anda hanya perlu menghitungnya dengan menggunakan rumus laba bersih. Adapun rumusnya sebagai berikut.

Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan rumus lainnya seperti di bawah ini.

Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Biaya   

 

Contoh perhitungannya sebagai berikut. 

Dengan contoh perhitungan laba kotor diatas, laba kotor yang dicetak oleh perusahaan makanan ringan adalah Rp 60 Juta. Sementara itu, terdapat beberapa biaya yang harus dibebankan per tahunnya yaitu Pajak penghasilan (Rp 4.500.000), Biaya operasional perusahaan (Rp 5.500.000), dan pinjaman ke bank dengan total Rp 12.00.000. Sehingga, laba bersih yang didapatkan Perusahaan minuman ringan adalah: 

Laba bersih= Rp 60.000.000 – (Rp 4.500.000 + Rp 5.500.000 + Rp 12.000.000) = Rp 60.000.000 – Rp 22.000.000 = Rp 38.000.000

Laba bersih yang didapatkan perusahaan minuman selama tahun 2022 adalah Rp 38.000.000.

Solusi Alternatif Memperoleh Modal Usaha

Punya rencana ingin mengembangkan usaha? Atau, Anda tertarik untuk memulai bisnis baru? BFI Finance siap sedia membantu Anda untuk memperoleh modal usaha dengan beragam pilihan pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Cukup dengan jaminan BPKB Kendaraan dan Sertifikat Rumah, Anda bisa memperoleh keuntungan pinjaman sebagai berikut:

Jaminan BPKB Mobil

Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun.

Jaminan BPKB Motor

Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan.

Jaminan Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 7 tahun.

BFI Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang dapat membantu Anda mewujudkan impian dalam memperoleh modal usaha, baik itu skala kecil, menengah, maupun skala besar.

Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, oleh karenanya proses peminjaman di BFI Finance cepat, aman, dan mudah. Di samping itu, BFI Finance berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tunggu apa lagi? Yuk, ajukan pinjaman dana cepat di BFI Finance sekarang juga!

 

#SelaluAdaJalanBersamaBFI

Kategori : Bisnis